Prihatin, FPI dan Suporter PSPS Beri Bantuan Makanan  Masyarakat Koto Aman

Selasa, 00 0000 | 00:00:00 WIB
FPI beri bantuan untuk masyarakat Koto Aman yang bertahan di Pekanbaru.

Iniriau.com, PEKANBARU - Sudah dua pekan masyarakat Koto Aman bertahan di Pekanbaru, untuk menyampaikan aspirasi klaim pencaplokan lahan masyarakat yang dilakukan PT Sekar Bumi Alam Lestari (PT SBAL) sejak 1991 silam.

Semakin lama, kondisi masyarakat Koto Aman memprihatinkan. Selama memulai aksinya dalam menyampaikan aspirasi di Pekanbaru hanya tinggal di kolong flyover (jalan layang) Sudirman-Tuanku Tambusai. Setidaknya sudah ada 10 orang di antara mereka sakit bahkan harus dirawat di RSUD Arifin Ahmad, yakni tiga diantaranya lansia, kemudian empat anak-anak sisanya orang dewasa. 

Atas keprihatinan itu, Front Pembela Islam (FPI) Kota Pekanbaru kemarin datang memberikan bantuan berupa makanan seperti telor, mie instans, beras, air mineral, berbagai jenis roti. Bantuan itu diberikan atas dasar kemanusiaan. 

"Apa yang kita bantu ini atas dasar kemanusiaan saja. Terlepas apa persoalan. Kita prihatin melihat mereka tinggal di kolong fly over ini, di antaranya ada orang tua dan anak-anak," kata Ketua FPI Kota Pekanbaru, Husni Thamrin, Sabtu (16/3/19) sore.

Bantuan seperti pakaian dan selimut akan segera menyusul. Ada pun bantuan tersebut diberikan melalui iuran pengurus FPI.

"Tidak, kita tidak ada penggalangan dana. Bantuan yang kita berikan dari iuran pengurus dan ini semua karena keprihatinan kondisi mereka," ungkap Husni.

Selain FPI Kota Pekanbaru, diantara bantuan itu juga ternyata diberikan kelompok suporter PSPS, Curva Nord. Diharapkan, bantuan tersebut dapat memberikan sedikit rasa nyaman kepada masyarakat Koto Aman yang dianggap sudah memprihatinkan.

Seperti diketahui, ratusan masyarakat Koto Aman sudah dua pekan berada di Pekanbaru, menggelar aksi untuk menyampaikan asprirasi atas klaim pencaplokan lahan masyarakat Koto Aman yang dilakukan PT SBAL, sejak 1991 silam.

Berbagai aksi sudah dilakukan, baik di Kantor Gubernur Riau mau pun DPRD Riau. Selama dua pekan di Pekanbaru, massa aksi dari masyarakat Koto Aman hanya tinggal di bawah kolong fly over Sudirman-Tuanku Tambusai. Untuk keperluan cuci dan kakus hanya menumpang di mesjid Ar-Rahman Pekanbaru. Setidaknya sudah ada 10 orang jatuh sakit dan di rawat di RSUD Arifin Ahmad. (jri)

Terkini